BERITABANJARMASIN.COM - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel mengejar penurunan tingkat kemiskinan ekstrem.
Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor mengatakan yang dimaksud kemiskinan ekstrem tersebut contohnya adalah masyarakat dalam kondisi difabel dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
"Termasuk keterbatasan skill sehingga mereka perlu perhatian khusus," ucapnya (10/8/2022).
Untuk mengejar penanganan kemiskinan ekstrem ini lanjutnya melibatkan komponen stakeholder dilingkungan Pemprov Kalsel termasuk bantuan dari pihak perbankan.
Ia juga menyampaikan, Kalsel masih beruntung karena pandemi Covid-19 tidak banyak pengaruhnya terhadap tingkat kemiskinan banua.
"Berbeda dengan daerah lain yang masih mengandalkan pariwisatanya saja, di Kalsel tidak banyak pengaruhnya," jelasnya.
Dirinya menyebutkan berdasarkan data rilis oleh BPS pada Maret 2022 kemiskinan di Kalsel cenderung 4,49 persen atau urutan kedua terbawah dari 37 provinsi se-Indonesia.
Sehingga lanjutnya tugas saat ini menangani permasalahan kemiskinan ekstrem setidaknya 1,3 persen harus di atasi.
"Jika target tersebut bisa dipenuhi, maka persentase kemiskinan di Kalsel bisa diperbaiki hingga di angka 3,16 persen," terangnya. (maya/sip)
Posting Komentar